Berjalan Di Atas Angin
Melayang dan Menepi di Sudut Imajinasi
Selasa, 19 Juni 2012
Percikan Rindu Terdalam
Selasa, 12 Juni 2012
Jejak langkahku adalah cerminku
Selasa, 17 April 2012
Bismillah….
Langkahku terayun menyusuri liku kehidupan
Dalam mencari Cinta yang dipenuhi ketulusan
Bukan cinta yang melemahkan dan menggelapkan
Namun, Cinta yang menguatkan dan terus menyinari kehidupan
Cinta….
Akan aku gapai engkau wahai Cinta
Walau aku harus terluka dan merana
Aku tak akan pernah bergeming untuk menunda langkah ini
Aku yakin mampu wujudkan saat-saat indah itu
Saat di mana cinta itu telah menyatu
Maka, kita akan ukir bersama damai dalam jiwa..
Dalam ketidak pastian
18 April 2012
Minggu, 08 April 2012
Dalam Penantian yang Suci
Aku menunggumu Calon Pendamping Hidupku.
Aku merindukanmu karena Allah.
Namamu selalu ada dalam do'a-do'aku pada-Nya
datanglah bersama Imanmu yang tangguh.
Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu.
Mengapa aku berkata seperti ini?
Karena aku tahu… mengucapkan ikrar suci itu menyempurnakan hidupku. Dan… Pernikahan adalah sunnah Rasulullah dan Rasulullah adalah kekasih Allah. Cinta adalah anugerah-Nya yang ditumbuhkan di hati orang-orang yang dikehendaki-Nya. Bagaimana aku tidak merindukan kehadiranmu wahai kekasihku?....
Miss you to come in my life???
Aku menunggumu karena Allah.
Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian.
Mengapa aku berkata seperti ini?
Karena aku tahu, diriku terlalu banyak kekurangan dan karenanya aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku yang tegas dan yang lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan ijin-Nya…
Aku tahu terlalu banyak yang harus aku perbaik. Karenanya, aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku. aku menunggumu untuk lebih membimbingku dengan tulusmu. untuk lebih mengajariku dengan sabar hingga kenikmatan imanku terhadap-Nya semakin dalam dengan ijinNya…. di setiap harinya…untuk selama-lamanya ..Aamiin…
Aku tahu dalam hatiku. aku tak ingin hidup sendiri. Karenanya, aku berharap…Allah menganugerahkan padaku seorang Imam untuk berbagi banyak hal dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku.
Duhai Kekasih… Bila Engkau benar-benar ada dalam hidupku. Semoga Allah memantapkan hati kita dan mendekatkan kita di jalan yang lebih Ia Ridhoi
Aku mencintaimu karena Allah,
Aku merindukanmu karena Allah,
dan aku menunggumu karena Allah…
Di raga manakah jiwamu bersemayam???
Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin… di antara gemuruh ombak kerinduanku.
Rasakan getarku yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku. Meski mungkin tak ada peta yang dapat dirimu genggam… ijinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan ijin-Nya…
Ya Rabbi…
Redamkanlah rinduku di jalan yang terbaik menurut Engkau untuk dunia dan akhiratku.Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku, maka hari itu adalah yang aku tunggu…
Saat kau datang MENGKHITBAHKU..
Rabu, 11 Januari 2012
Senyum Indahmu Remajakan Cintaku
Oleh: Ahmad SaHid Thea
Di sudut senja aku termenung menanti kabar tentangmu, tak ada dering panggilan maupun SMS yang membuyarkan keseriusanku. Jauh tatapanku menembus kabut senja yang mulai membekukanku.... maklum aku memang belum terbiasa dengan udara di sekitar puncak Gisaga. Rasa cintaku semakin hari semakin menua, bahkan mulai berguguran dan akan sampai pada titik pemudaran yang sempurna. Renta dan memudar laksana salju yang diterpa teriknya mentari akibat ulah manusia yang tak mampu menjaga keasrian bumi. Langkah yang semenjak 24 purnama lalu aku nantikan, di sini. Tempat dimana janji itu aku buat bersamanya, tepat jam 16:24 dia akan kembali dengan sejuta harapannya.
Kabut senja terus menyerbu sukmaku, membuatku mengencangkan baju hangat dan memakai sarung tangan berbahan kulit warna coklat yang semenjak 24 purnama lalu menjadi pengganti sapu tangan pemberian Ibuku (sapu tangan yang tetap ada di lemariku) yang menjadi penyemangat dan pengingat jalan hidup agar tak pernah tersesat.
Tepat jam 16:20. Dia pasti akan datang menyapaku dan kami akan memandang indahnya malam ini bersama... menyambut bulan purnama yang dihiasi bintang-gemintang.Alhamdulillah... akhirnya ada langkah kaki menaiki anak-anak tangga menuju tempatku berdiri melukiskan masa 24 purnama lalu.. Aku balikan badan tegapku, menyambut Sang Hawa yang menepati janjinya.. Subhanallah.... dia bawakan hadiah terindah untukku.. Senyum yang tulus dan ikhlas ia bawakan untukku, kugapai tangannya seraya berucap. "Ahlan wa sahlan bihuduruki ya Quratal 'aini" senyumnya kubalas dengan rasa syukur pada sang Khaliq pencipta makluk terindah ini. "Ahlan bika ya Qalbi" ia menjawabku..
Senjapun seakan cepat berganti gulita.. azan magrib berkumandang.. kami bersama melangkah menuju mesjid kecil di puncak Gisaga. Berwudlu.... Sang Imam telah siap mengangkat tangannya seraya bertakbir.. "Allahu Akbar" khusyuk kami bermunajat dan memanjat syukur pada-Nya..
Senyum Indah Anugrah Sang Khaliq Remajakan Cintaku Padamu Kasihku.:-)
Senin, 02 Januari 2012
Tersenyum Sendiri Dalam Ceritaku
Bersama rintik kesejukan aku terbangun di subuh itu, kesejukan yang hampir saja buat aku menarik selimutku kembali. Aku sapa Tuhan dengan asmanya serta takbir pengagungan atas segala karunianya padaku. Titik-titik itu terus melaju hingga sang surya tetap enggan menyapaku, mungkin karena ia malu oleh grimis yang sedari subuh menguasai pagi dan tetap menguasainya.
Aku sapa jiwaku sengan seberkas ingatan tentang dirinya (Gadis Impianku). Kuraih Hp tepat di sudut sejadahku (Aku sadari betapa aku telah dikuasai oleh alat komunikasi duniawi yang membuatku selalu ingin menyapanya lebih pagi. Namun, batin ini tak ikhlas karena 13 purnama lalu, di sana ada al-Qur'an dan Tasbih yang selalu mengantarkan gundahku pada sang penggenggam subuh itu).
Kawan...! Tahu Tidak?
Pagi itu aku begitu merindukannya hingga membuat semua ingatanku terpatri menjadi satu dengan dirinya. Senyumku pun tersungging, karena usahaku tuk menghubunginya tetap tak terindakhak. dia tetap tak menjawab panggilanku.
Ingatanku tetap bersamanya...
Dan Tahu tidak kawan...? Hemmmmm
Aku tersenyum kembali karena hampir setengah perjalanku menuju kantor...
Dompetku ketinggalan (Aku hampir melupakan segalanya karena dia).
Aku kembali ke kamar sunyi sahabat kegelisahanku.
Bertemankan hujan yang terus mengguyur, akhirnya aku sampai ke kantor, tepat jam 08:09... telat 9 menit... dan telat 29 menit dari kebiasaanku. Sarapan terlewat karena tak ada waktu lagi..hehehe
Masuk ruangan....
Aku simpan tas, merapihkan berkas-berkas kerja, dan aku ambil alat tulis..... 'N than kutulis cerita yang didalamnya aku tersenyum sendiri..
Rabu, 30 November 2011
Pagi Bertemankan Rintik Hujan
Bahkan sejak subuh tadi derai kejernihan embun terganti oleh hujan
Hujan perlahan turun temani langkahku di subuh itu
Langkah penyucian jiwa serta ragaku
Bersimpuh di hadapan Ilahi Rabbi yang kadang aku lalaikan
Sungguh suatu kebodohan yang nyata saat Sang Pemilik jiwa kita abaikan
Taubat telah Rasul ajarkan dan contohkan
Sungguh Surga yang Allah janjikan bagi yang mau melakukannya
Hujan jadi saksi pentaubatanku
Semoga menjadi taubatan Nasuha.... Amiin
Rintik hujan ini akan jadi pengingatku saat kemalasan dan syetan datang menggoda
Innallah Yuhibbuttawaabiina...
Sesunggguhnya Allah Mencintai Orang-orang yang bertaubat.