Selasa, 19 Juni 2012

Percikan Rindu Terdalam

Oleh. Ahmad SaHid
Ada rindu menyayat kalbu, menggetarkan arah, memaksa raga merespon sayatan-sayatan rindu terdalam. Rindu adalah sebuah kata yang mewakili kegelisahan, kehawatiran, kemuraman, bahkan CINTA. Namun bagiku rindu adalah kata yang mampu menyulam asa dalam CINTA.

STOP!!!

Setiap insan mendambakan kesehatan..
Huufff.. Sepertinya tak ada kaitannya.
bagiku jelas ada. Setiap insan yang sakit jelas akan mendambakan kesehatan. Rindu adalah senjata tajam melebihi samurai, pedang, bahkan silet yang dapat menyayat kalbu hingga akan meninggalkan luka yang teramat pedih.

RINDU BUKAN CINTA
NAMUN, CINTA ADALAH RINDU

Selasa, 12 Juni 2012

Jejak langkahku adalah cerminku

Oleh: Ahmad Saepul Hidayat
 
Sebelas purnama telah ku lewati bersama tafakur akan anugrah-Nya selama ini. Betapapun tetap keinginan untuk terus mendapatkan anugrah yang lebih melimpah dari yang telah dianugrahkan-sungguh sebuah kodrat manusia untuk selalu berharap lebih-Tuhan sungguh Maha Pemurah pada setiap hamba-Nya.

Aku termenung di ujung langkahku, berhenti, termenung sejenak. "Tak malukah seorang hamba selalu memohon pada Tuhannya, sedangkan ia segan untuk mengikuti aturan Tuhan, bahkan melanggar semua yang Tuhan guratkan dalam Kitab Suci-Nya. Bodoh memang bodoh seorang hamba itu.....

Anugrah Tuhan begitu melimpah tanpa memandang siapapun hambanya dan telah berbuat apa. Sesungguhnya semua perbuatan hamba-hamba Tuhan tak dapat merugikan atau memberikan peruntungan untuk Tuhan, karena sesungguhnya Tuhan Maha Atas Segala-galanya.

Teringat kembali olehku sebelas purnama yang lalu, aku termenung di tengah malam yang sunyi dalam sujudku menghambakan diri pada-Nya Tuhan Seluruh Alam Allah Subhanahu Wata'ala. Dalam penghambaanku itu aku bermunajat penuh harap agar setiap langkahku terbimbing ke arah yang suci dan diridai-Nya. Maha Besar Engkau Ya Rabb.. Kini hamba yang lemah ini bertengadah lengan memohon agar Engkau Yang Maha Pemurah menuntunku dari bulan rajab ini menuju bulan s'ban serta bulan yang paling mulia yaitu Ramadhan. Amiin...

Selasa, 17 April 2012

Bismillah….

Langkahku terayun menyusuri liku kehidupan

Dalam mencari Cinta yang dipenuhi ketulusan

Bukan cinta yang melemahkan dan menggelapkan

Namun, Cinta yang menguatkan dan terus menyinari kehidupan

Cinta….

Akan aku gapai engkau wahai Cinta

Walau aku harus terluka dan merana

Aku tak akan pernah bergeming untuk menunda langkah ini

Aku yakin mampu wujudkan saat-saat indah itu

Saat di mana cinta itu telah menyatu

Maka, kita akan ukir bersama damai dalam jiwa..


Dalam ketidak pastian

18 April 2012

Minggu, 08 April 2012

Dalam Penantian yang Suci

Oleh. NN (dengan sedikit penggubahan)

Aku menunggumu Calon Pendamping Hidupku.
Aku merindukanmu karena Allah.
Namamu selalu ada dalam do'a-do'aku pada-Nya
datanglah bersama Imanmu yang tangguh.

Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu.

Mengapa aku berkata seperti ini?
Karena aku tahu… mengucapkan ikrar suci itu menyempurnakan hidupku. Dan… Pernikahan adalah sunnah Rasulullah dan Rasulullah adalah kekasih Allah. Cinta adalah anugerah-Nya yang ditumbuhkan di hati orang-orang yang dikehendaki-Nya. Bagaimana aku tidak merindukan kehadiranmu wahai kekasihku?....
Miss you to come in my life???

Aku menunggumu karena Allah.
Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian.

Mengapa aku berkata seperti ini?
Karena aku tahu, diriku terlalu banyak kekurangan dan karenanya aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku yang tegas dan yang lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan ijin-Nya…

Aku tahu terlalu banyak yang harus aku perbaik. Karenanya, aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku. aku menunggumu untuk lebih membimbingku dengan tulusmu. untuk lebih mengajariku dengan sabar hingga kenikmatan imanku terhadap-Nya semakin dalam dengan ijinNya…. di setiap harinya…untuk selama-lamanya ..Aamiin…

Aku tahu dalam hatiku. aku tak ingin hidup sendiri. Karenanya, aku berharap…Allah menganugerahkan padaku seorang Imam untuk berbagi banyak hal dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku.

Duhai Kekasih… Bila Engkau benar-benar ada dalam hidupku. Semoga Allah memantapkan hati kita dan mendekatkan kita di jalan yang lebih Ia Ridhoi

Aku mencintaimu karena Allah,
Aku merindukanmu karena Allah,
dan aku menunggumu karena Allah…

Di raga manakah jiwamu bersemayam???
Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin… di antara gemuruh ombak kerinduanku.

Rasakan getarku yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku. Meski mungkin tak ada peta yang dapat dirimu genggam… ijinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan ijin-Nya…

Ya Rabbi…
Redamkanlah rinduku di jalan yang terbaik menurut Engkau untuk dunia dan akhiratku.Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku, maka hari itu adalah yang aku tunggu…

Saat kau datang MENGKHITBAHKU..

Rabu, 11 Januari 2012

Senyum Indahmu Remajakan Cintaku

Oleh: Ahmad SaHid Thea

Di sudut senja aku termenung menanti kabar tentangmu, tak ada dering panggilan maupun SMS yang membuyarkan keseriusanku. Jauh tatapanku menembus kabut senja yang mulai membekukanku.... maklum aku memang belum terbiasa dengan udara di sekitar puncak Gisaga. Rasa cintaku semakin hari semakin menua, bahkan mulai berguguran dan akan sampai pada titik pemudaran yang sempurna. Renta dan memudar laksana salju yang diterpa teriknya mentari akibat ulah manusia yang tak mampu menjaga keasrian bumi. Langkah yang semenjak 24 purnama lalu aku nantikan, di sini. Tempat dimana janji itu aku buat bersamanya, tepat jam 16:24 dia akan kembali dengan sejuta harapannya.

Kabut senja terus menyerbu sukmaku, membuatku mengencangkan baju hangat dan memakai sarung tangan berbahan kulit warna coklat yang semenjak 24 purnama lalu menjadi pengganti sapu tangan pemberian Ibuku (sapu tangan yang tetap ada di lemariku) yang menjadi penyemangat dan pengingat jalan hidup agar tak pernah tersesat.

Tepat jam 16:20. Dia pasti akan datang menyapaku dan kami akan memandang indahnya malam ini bersama... menyambut bulan purnama yang dihiasi bintang-gemintang.Alhamdulillah... akhirnya ada langkah kaki menaiki anak-anak tangga menuju tempatku berdiri melukiskan masa 24 purnama lalu.. Aku balikan badan tegapku, menyambut Sang Hawa yang menepati janjinya.. Subhanallah.... dia bawakan hadiah terindah untukku.. Senyum yang tulus dan ikhlas ia bawakan untukku, kugapai tangannya seraya berucap. "Ahlan wa sahlan bihuduruki ya Quratal 'aini" senyumnya kubalas dengan rasa syukur pada sang Khaliq pencipta makluk terindah ini. "Ahlan bika ya Qalbi" ia menjawabku..

Senjapun seakan cepat berganti gulita.. azan magrib berkumandang.. kami bersama melangkah menuju mesjid kecil di puncak Gisaga. Berwudlu.... Sang Imam telah siap mengangkat tangannya seraya bertakbir.. "Allahu Akbar" khusyuk kami bermunajat dan memanjat syukur pada-Nya..

Senyum Indah Anugrah Sang Khaliq Remajakan Cintaku Padamu Kasihku.:-)

Senin, 02 Januari 2012

Tersenyum Sendiri Dalam Ceritaku


Oleh. Ahmad SaHid Thea

Bersama rintik kesejukan aku terbangun di subuh itu, kesejukan yang hampir saja buat aku menarik selimutku kembali. Aku sapa Tuhan dengan asmanya serta takbir pengagungan atas segala karunianya padaku. Titik-titik itu terus melaju hingga sang surya tetap enggan menyapaku, mungkin karena ia malu oleh grimis yang sedari subuh menguasai pagi dan tetap menguasainya.

Aku sapa jiwaku sengan seberkas ingatan tentang dirinya (Gadis Impianku). Kuraih Hp tepat di sudut sejadahku (Aku sadari betapa aku telah dikuasai oleh alat komunikasi duniawi yang membuatku selalu ingin menyapanya lebih pagi. Namun, batin ini tak ikhlas karena 13 purnama lalu, di sana ada al-Qur'an dan Tasbih yang selalu mengantarkan gundahku pada sang penggenggam subuh itu).

Kawan...! Tahu Tidak?
Pagi itu aku begitu merindukannya hingga membuat semua ingatanku terpatri menjadi satu dengan dirinya. Senyumku pun tersungging, karena usahaku tuk menghubunginya tetap tak terindakhak. dia tetap tak menjawab panggilanku.

Ingatanku tetap bersamanya...
Dan Tahu tidak kawan...? Hemmmmm
Aku tersenyum kembali karena hampir setengah perjalanku menuju kantor...
Dompetku ketinggalan (Aku hampir melupakan segalanya karena dia).
Aku kembali ke kamar sunyi sahabat kegelisahanku.

Bertemankan hujan yang terus mengguyur, akhirnya aku sampai ke kantor, tepat jam 08:09... telat 9 menit... dan telat 29 menit dari kebiasaanku. Sarapan terlewat karena tak ada waktu lagi..hehehe

Masuk ruangan....
Aku simpan tas, merapihkan berkas-berkas kerja, dan aku ambil alat tulis..... 'N than kutulis cerita yang didalamnya aku tersenyum sendiri..

Bandung, 03 Januari 2012